pendidikan

Showing posts with label Rezeki. Show all posts
Showing posts with label Rezeki. Show all posts

Thursday, November 7, 2013

Cepat Kaya



Dunia yang kita tinggali dan diami ini dipenuhi dengan berbagai sumber daya. Nah, semua itu adalah sumber kekayaan kita juga. Pertanyaan saya begini, kalau memang bumi kita kaya lantas kenapa masih banyak orang miskin? Tentu para pakar ekonomi memiliki jawaban yang berbeda dengan para petani umpamanya. Terlalu kompleks untuk dimengerti. Gap yang terlalu besar dan monopoli yang semakin merajalela menjadikan yang miskin tetap miskin, bahkan tambah miskin dan yang kaya semakin kaya. Itu realitas yang tak pernah bisa dimanipulasi, semanis apapun media atau siapapun juga mau menutupinya.
Pendek kata, sampai akhir zaman nanti (entah kapan) saya tetap hopeless kalau kemiskinan bisa benar-benar dinolkan alias orang miskin 100% dientaskan. Kemiskinan pasti akan terus ada, apapun alasan Anda untuk menolaknya. Tidak mungkin kita akan tiba pada suatu titik di mana kita semua akan menjadi orang kaya raya. I wish it will happen that way soon enough. But unfortunately it won’t!
Saya sebetulnya sedikit banyak tergelitik dengan begitu banyaknya buku yang mengajarkan bagaimana menjadi kaya dalam waktu relatif singkat. Buku yang mengajarkan tentang tips menjadi kaya dalam sebulan. Langkah-langkah ajaib mendatangkan unlimited money to your pocket. Bahkan ada yang memberitahu trik-trik jitu menjadi kaya dalam hitungan jam saja! Situs internet banyak menawarkan cara-cara menjadi kaya dalam seminggu, sebulan, dalam 3 bulan, dan seterusnya. Semua cara-cara ampuh untuk cepat menjadi kaya itu banyak sekali. Tawaran-tawaran yang membuat bulu kuduk meremang, memompa adrenalin dalam darah bekerja lebih cepat, untuk juga dengan cepatnya tergiur dalam mencapai tingkat kemakmuran secara eksponential ala sim sala bim. Lantas kita berbondong-bondong membeli buku-buku tersebut, terus pada kenyataannya, dari jumlah pembeli buku katakanlah 1 juta orang ada berapa yang benar-benar menjelma menjadi orang kaya raya? Kalau tidak ada terus siapa yang kaya dong? Ya penulis bukunyalah….Saya pernah mendapat SMS yang menawarkan kekayaan lewat ‘trik togel’ ha ha ha….kalau yang ini rasanya seperti apa ya, belum pernah coba soalnya.
Saya bukanlah seorang yang pesimistis tapi mbok ya realistis dikit lah. Apakah kita memang bisa menjadi kaya dalam sekejap? Who knows? Okelah, kalau mungkin Anda punya warisan 1 triliun lalu tiba-tiba jatuh ke tangan Anda, ya bersyukurlah dapat durian runtuh. Duriannya gede bijinya kecil lagi. Enaknya…..Tapi kalau motivasi Anda ingin menjadi kaya raya, jangan pernah tergiur dengan berbagai tawaran instant, percayalah Anda akan kecewa karenanya. Kalau Anda mau kaya, bekerja dan berdoalah. Berusaha dan berjuang. Strive to be and to get the best. Nah, kalau sudah lakukan semuanya itu tapi toh Anda tetap miskin juga gimana coba?
Jawabannya ya kita belum ditakdirkan menjadi orang kaya. Kita mesti kembali pada pemahaman untuk bersyukur dalam segala hal. Kalau tidak bisa menjadi kaya then we must live with it, not avoid it. Bukan berusaha mengubahnya dengan segala macam cara, dengan menghalalkan segala cara. Korupsi, mencuri, dan merampok milik orang lain misalnya.
“Akar dari segala kejahatan adalah terlalu mencintai uang dan harta…”
Uang dan kekayaan bukanlah segala-galanya dan satu-satunya yang mesti kita cari dalam hidup ini. Uang itu adalah dan hanyalah sebagai alat bukan tujuan. Sudah sepatutnya kita menjadikan alat sebagai alat dan tujuan sebagai tujuan, kalau kita menjadikan alat sebagai tujuan maka kita tidak akan pernah mendapatkan tujuan hidup yang sebenarnya. Kekayaan tidak akan pernah mampu dan sanggup membeli kebahagiaan. Sekarang pilih mana, Anda ingin kaya atau bahagia? Ya tentu saja kita semua menghendaki kedua-duanya. Alangkah senangnya kalau memang kita memiliki kedua-duanya. Alangkah luarbiasanya bisa berbahagia dalam kekayaan dan menjadi kaya di tengah-tengah kebahagiaan. Tapi kalau kenyataannya nggak bisa dapatkan kedua-duanya bagaimana? Ya mbok ya nrimo aja deh, jangan berontak apalagi maksain diri. Membumilah. Realistislah. Pakailah rumus (socio-science) saya ini: R=H+T(iE). Jangan tegang dulu, ini bukan rumus matematika atau fisika. Tapi juga sih, ini rumus matematika kekayaan yang sempurna. The perfect richness yang dapat dimiliki semua orang.
RICHNESS = Happiness + Thankfulness (in Everything). R=H+T(iE) Artinya, kekayaan sejati itu sesungguhnya adalah apabila kita boleh berbahagia dan selalu mengucapsyukur dalam segala hal. Kita akan menjadi orang yang sangat kaya dan sangat beruntung, apabila ada kebahagiaan dalam hidup kita, dan kita sanggup mengucap syukur dalam segala hal. Bukan mengucap syukur hanya pada hal-hal tertentu. Itu kuncinya. Kita akan menjadi kaya dalam kepenuhan. Sepenuh-penuhnya kaya. Sebab uang dan harta itu ada di kulit semata, tapi kebahagiaan dan ucapan syukur itu ada di dalam hati dan jiwa setiap kita.
Oleh karenanya pula kita mendapat kemampuan untuk hidup sebagaimana adanya kita. Sama seperti kata-kata manis dari seorang Andre Gide, “It is better to be hated for what you are than to be loved for what you are not.” Kita tidak mesti memakai baju kekayaan apabila kita tidak mempunyainya. If you have to live with it then live with it. Jika memang kita sudah sederhana dan tidak pernah bisa menjadi kaya lha jangan paksakan diri, apalagi kalau harus dengan cara memaksa orang-orang di sekitar kita. Hiduplah seperti biasa saja sebab toh uang dan kekayaan bukanlah segala-galanya.
Ini akan memotivasi kita untuk sanggup bilang dan akhirnya mampu berucap, “Thank you God for what I have.” Anda akhirnya akan mampu melihat bahwa diri Anda sesungguhnya kaya raya di hadapan Tuhan walaupun pada kenyataannya masih begitu miskin secara materi dan harta benda. (Mich)

Saturday, October 6, 2012

Mengundang Rezeki



Terdengar aneh ya kalau kita bisa mengundang rejeki, namun sebenarnya kita bisa lho untuk mengundang rejeki ke dalam kehidupan kita.  Sebenarnya untuk mengundang rejeki itu hampir sama dengan cara kita mengundang teman-teman kita.  Contohnya jika kita ingin mengundang teman kita untuk makan di rumah kita dan di depan rumah terdapat kardus-kardus dan barang bekas yang menghalangi pintu masuk maka teman kita tersebut tidak akan bisa masuk ke dalam rumah kita meskipun mereka sangat ingin masuk ke rumah kita.
Kehidupan rejeki kita tidak akan makmur jika kita dalam keadaan emosi, merasa semuanya tidak benar, atau bahkan rasa curiga (tidak yakin) dapat membuat rejeki menjauhi Anda. Oleh karena itu maka jauhkanlah sifat-sifat di atas dari kehidupan kita jika ingin mengundang rejeki.
Terus bagaimana dong agar kita dapat terjauhi dari sikap yang dapat menjauhkan kita dari rejeki?

Pertama, bereskan semua kekacauan secar teratur. Lihat sekeliling kita, lihat rumah kita apakah penuh debu dimana-mana? Apakah sampah sudah menumpuk di tempat sampah kita selama seminggu? Apakah kendaraan kita tidak pernah dicuci selama sebulan atau bahkan baju Anda sudah seminggu belum dicuci dan masih Anda pakai?
Apakah Anda akan merasa nyaman dengan keadaan tersebut? Saya yakin perasaan yang Anda dapatkan dari hal di atas adalah depresi dan capek, dan kedua rasa tersebut merupakan pengusir rejeki dari kehidupan Anda.
Dengan membersihkan yang berantakan di rumah Anda atau dalam diri Anda secara otomatis akan membuat perasaan Anda akan lebih bergairah dan bertenaga. Dengan bersih-bersih tersebut Anda akan membuat diri Anda merasa nyaman dan bahkan dengan menyumbangkan barang yang Anda miliki namun Anda tidak memakainya Anda akan merasa lebih kuat dan lebih kaya, dan perasaan kaya itulah yang akan membuat rejeki mengejar Anda.

Kedua, lihat keadaan financial Anda. Apakah Anda sedang membuang-buang uang Anda? Bisa jadi iya coba lihat berapa majalah atau Koran yang Anda langgani,meskipun Anda tidak membaca setiap edisi yang terbit namun Anda tetap berlanggan, atau Anda sedang berlanggan di pusat kebugaran dan Anda menghadirinya hanya seminggu sekali, dan celakanya lagi jika Anda tidak membayar hutang Anda secara tepat waktu, membayar denda merupakan membuang-buang uang lho.
Masalah keuangan merupakan hal yang tersulit untuk diatasi, namun hal itu akan terbantahkan jika kita tahu bagaimana mengatasinya dan dengan menyeimbangkan kondisi keuangan (cashflow) Anda saja sudah dapat membuat kondisi keuangan Anda dapat terselamatkan.
Memang untuk memperbaiki kondisi keuangan tidak akan terjadi secara langsung namun dengan seiringnya latihan maka Anda akan terotomatisasi untuk menyelamatkan keuangan Anda sehari-hari. Rencana untuk menabung salah satu hal yang paling mudah dilakukan untuk menyelamatkan kondisi keuangan kita, ditambah dengan merasa baik dengan tabungan kita maka rejeki akan selalu menghampiri Anda.
Ketiga, bekerja sesuai kesimbangan emosi. Emosi memiliki dua sisi baik dan buruk, jika Anda dapat menjaga agar emosi dan baik maka rejeki akan mendatangi Anda namun jika Anda tidak dapat menjaga emosi Anda tetap baik maka rejeki akan menjauh dari Anda, seperti teman kita rejeki pun akan dapat merasakan emosi yang baik dan yang tidak. Biasanya yang membuat emosi kita tidak baik adalah hal yang membuat perasaan kita tidak puas, jika Anda tidak puas terhadap sesuatu maka jauhkan diri Anda, namun jika Anda tidak dapat menjauhkan atau melupakannya maka lakukanlah tindakan yang dapat mengurangi akibat buruk dari perasaan tidak puas tersebut.

Semua sesuatu merupakan hasil dari suatu tindakan, begitu juga dengan kegiatan mengundang rejeki ini, tindakan akan mendapatkan hasil jika memang benar-benar di lakukan, namun jika kita tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh maka tindakan hanyalah tindakan, maka agar tindakan menjadikan atau menghasilkan maka wajiblah kita untuk menganggap tindakan kita itu merupakan hal yang serius dan yakin akan hasilnya. Makin keras usaha Anda untuk berbuat positif maka makin baik hasil yang Anda lakukan, maka lakukan yang terbaik dan tetap berusaha.